Published
- 2 min read
Menara Siger Lampung Landmark Ikonik di Ujung Sumatra
Menara Siger
Menara Siger adalah salah satu landmark ikonik di Lampung, terletak di Bukit Gamping, dekat dengan Pelabuhan Bakauheni. Menara ini diresmikan pada tanggal 30 April 2008 oleh Gubernur Lampung saat itu, Sjachroedin Z.P. Dengan ketinggian mencapai 32 meter di atas tanah dan berdiri di ketinggian 110 meter di atas permukaan laut, menara ini dapat terlihat jelas oleh para pelancong yang menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni.
Menara Siger dibangun dengan bentuk unik yang menyerupai siger, mahkota pengantin wanita adat Lampung, dengan sembilan kerucut berwarna kuning keemasan. Desain ini tidak hanya estetis tetapi juga sarat makna budaya, melambangkan kekayaan tradisi dan identitas masyarakat Lampung. Selain itu, menara ini dibangun menggunakan teknik ferrocement yang membuatnya tahan terhadap guncangan gempa dan terpaan angin kencang.
Di puncak menara, pengunjung dapat menikmati pemandangan spektakuler yang mencakup panorama laut, Pelabuhan Bakauheni, dan kota-kota di sekitar. Selain menjadi simbol pariwisata, Menara Siger juga berfungsi sebagai penanda titik nol kilometer Pulau Sumatra, menjadikannya tempat yang istimewa untuk dikunjungi.
Fasilitas dan Kegiatan: Menara Siger dilengkapi dengan fasilitas untuk pengunjung seperti area parkir, toilet, dan spot foto dengan latar belakang menara dan pemandangan sekitarnya. Pengunjung juga bisa menyewa teropong untuk mengamati bintang pada malam hari atau pemandangan alam yang luas di siang hari. Tiket masuk ke Menara Siger adalah Rp 10.000 per orang, dengan biaya tambahan untuk parkir motor dan mobil (InfoLPG) (iTrip).
Menara ini buka setiap hari dari pukul 06.00 hingga 24.00 WIB, memungkinkan pengunjung menikmati keindahan matahari terbit, siang hari yang cerah, dan matahari terbenam yang memukau. Dengan lokasinya yang strategis dan fasilitas yang lengkap, Menara Siger menjadi destinasi wisata wajib bagi siapa pun yang berkunjung ke Lampung Selatan.